Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh BRIDGE (full wave rectifier)
Rangkaian penyearah gelombang penuh BRIDGE (full wave rectifier) - penyearah (rectifier) dengan sistim jembatan ini sangat populer dan paling banyak digunakan.
Penyearah sistim jembatan memerlukan empat buah dioda D1, D2, D3 dan D4.
Trafo yang digunakan tidak mempunyai center tap (non-ct) gambar 1 (a).
Skema Penyearah Gelombang Penuh
Gambar 1 (a) |
Cara Kerja
Perhatikanlah cara pemasangan dioda, keempat panahnya semua menunjuk ke atas atau dapat juga keempatnya dipasang menunjuk ke bawah.
Pada setengah perioda pertama ujung A positif dan ujung B negatif, dioda D1 dan D2 akan menghantar gambar 2 (b).
Dioda D3 dan D4 pada saat ini berada dalam keadaan reverse bias.
Rangkaian arus dioda D1 dan D2 dinyatakan dengan anak panah tebal.
Pada tahana RL akan mengalir arus X ke Y berbentuk pulsa-pulsa setengah sinus seperti pada gambar 3 (d) (t1-t2).
Gambar 2 (b) / (c) |
Dioda D1 dan D2 berada dalam reverse bias.
Rangkaian arus dioda D3 dan D4 dinyatakan dengan anak panah tipis.
Pada tahanan RL tetap akan mengalir arus dari X ke Y berbentuk pulsa setengah sinus gambar 3 (d) t3 - t4.
Gambar 3 (d) |
Dari gambar 3 (d) menjadi jelas bahwa ternyata penyearah sistim jembatan bekerjanya sama dengan penyearah gelombang penuh, sehingga tegangan rata-rata yang dihasilkan pada tahanan RL adalah:
Vr=2Vm/r
Kelebihan penyearah ini terutama adalah ada dua dioda yang tersambung seri dehingga masing-masing dioda hanya akan menhahan tegangan reverse maksimum sebesar Vm/2
Selain itu penyearah ini dapat dikontruksikan dalam satu unit yang sudah terdiri dari empat dioda yang saling dihubungkan di dalamnya atau dipasaran dikenal dengan nama dioda kiprok.
Dengan demikian wujudnya lebih praktis dan mudah dipasang.
Semoga artikel tentang rangkaian penyearah gelombang penuh bridge (full wave rectifier) ini bermanfaa bagi pembaca semua..
No comments:
Leave a Comment